MAKALAH KIMIA
"Unsur
Halogen”
Oleh Kelompok 5
1.
Demi Imalsa
3.
Ozha wahyu pra adha
4.
Trisna monalia
5.
Vevi harzalina
Kelas XII IA 1
Guru pembimbing:
Bendriadi,S.Pd,M.Sc
Kementrian
agama kota sungai penuh
Madrasah
Aliyah Negeri 1 Sungai Penuh
Tahun
Ajaran 2016/2017
Daftar Isi
Cover...........................................................................................................1
Daftar isi......................................................................................................2
Kata
pengantar.............................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................4
A.
Latar
Belakang.......................................................................4
B.
Tujuan Pembahasan...............................................................4
C.
Rumusan
Masalah..................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN..........................................................................................5
A. Definisi
Halogen................................................................................5
B. Sifat Sifat Unsur Halogen...................................................................5
C. Kelimpahan Di Alam.........................................................................8
D.
Manfaat Bagi
Kehidupan Dan Pembuatan......................................10
BAB III
PENUTUP..................................................................................................16
Kesimpulan................................................................................................16
Saran..........................................................................................................16
Daftar Pustaka...........................................................................................17
Kata
Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Allah SWT dengan rahmat dan inayah-Nya makalah tentang unsur-unsur utama,
khususnya unsur halogen telah selesai kami susun sebagai penunjang tambahan
dalam kegiatan belajar. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW , kepada keluarganya, para sahabatnya, para tabi’in
dan tabi’atnya, juga tak lupa kepada kita selaku umatnya.aamiin
Makalah ini kami susun, untuk
memenuhi tugas kelompok kimia mengenai unsur-unsur utama khusunya unsur halogen
serta sebagai penunjang tambahan dalam kegiatan belajar.
Dengan menggunakan makalah ini
semoga kegiatan belajar dalam memahami unsur halogen dapat lebih menambah
sumber-sumber pengetahuan. Kami sadar dalam penyusunan makalah ini belum bisa
dikatakan mencapai tingkat kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran tentu kami
butuhkan. Mohon maaf apabila ada kesalahan cetak atau kutipan-kutipan yang
kurang berkenan. Terimakasih dan selamat belajar.
Sungai Penuh,28 Desember 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel
periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium
(I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan
logam.Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling reaktif.
Unsur-unsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam
bentuk garamnya. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit
elektron terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu.
Ion negatif ini disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini
disebut halida.Keberadaan Unsur – Unsur Halogen Unsur-unsur halogen di alam,
semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik.Hal ini terjadi karena unsur-unsur
halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karenaitu, unsur halogen harus
berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa tempat.
Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di dalam
air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga
dengan iodin, yang dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan
dari pemboman bismuth dengan partikel alfa.
B. TUJUAN PEMBAASAN
Makalah ini
kami buat dengan tujuan untuk :
· Mengetahui sifat unsur halogen;
· Pengetahuan mengenai sifat unsur halogen;
· Dapat diterapkan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
C. RUMUSAN MASALAH
· Apa pengaruh
unsur halogen dalam IPTEK dan dalam kehidupan sehari-hari?
· Mengapa
unsur halogen terjadi pada golongsn VIIA saja?
· Bagaimana
sifat-sifat yang dimiliki oleh unsur halogen dalam kaitannya dengan
kehidupan masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI HALOGEN
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan
golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai elektron
valensi 7 pada subkulit ns²np⁵.
Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis
dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes
yang artinya ‘pembentuk garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat
bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur
nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan
secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.Halogen digolongkan sebagai pengoksidator
kuat karena kecenderungannya membentuk ion negatif. Selain itu, halogen
adalah golongan yang paling reaktif karena unsur-unsurnya memiliki konfigurasi
elektron pada subkulit ns2 np5.Golongan halogen
terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br),
Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan
jelas. Salah satu
golongan penting dalam susunan berkala unsur adalah golongan VIIA yang diberi
nama “halogen”. Golongan VIIA
perlu untuk diingat atau dihapal karena merupakan unsur-unsur yang banyak
membentuk persenyawaan di alam atau senyawa di laboratorium. Halogen memiliki arti “pembentuk garam”, di alam unsur-unsur ini banyak
ditemukan dalam bentuk garam. Unsur-unsur halogen semuanya berwarna, pada suhu kamar mempunyai wujud yang
berbeda-beda. Dengan tujuh
elektron pada kulit terluar, menyebabkan halogen sangat reaktif sehingga di
alam selalu ada dalam bentuk persenyawaan.
B.
SIFAT SIFAT UNSUR HALOGEN
Adapun
sifat-sifat yang yang dimiliki unsur halogen dapat di kelompokan sebagai sifat fisik dan sifat kimia.
1. Berdasarkan sifat fisik
- Wujud halogen
Wujud HalogenPada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa
zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah
menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu
meleleh, tetapilangsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin
padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.
- Titik cair dan titik didih
Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat
dijelaskansebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan
demikian gaya tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana
diketahui, gayadispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul
(Mr ). Itulahsebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen
meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur.
- Warna dan aroma
Warna dan Aroma HalogenHalogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Flourin
berwarna kuningmuda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua,
iodin padat berwarnahitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen
berbau rangsang danmenusuk, serta bersifat racun.
- Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Fluor
selain larut dalam air juga mengalami reaksi.
2.
Berdasarkan sifat kimia
a. Kereaktifan
Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan
halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh
keelektronegatifannya. Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif
unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron.
Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin
kecil energi ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga
semakin reaktif halogen.
b. Daya oksidasi
Halogen merupakan pengoksidasi kuat.
Sifat oksidator dari atas kebawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat
mengoksidasi ion halida di bawahnya. Sedangkan sifat reduktor ion halida makin
ke bawah semakin kuat.
c. Membentuk molekul diatomik
Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul
diatomik yang sangat reaktif terhadap unsur
logam maupun nonlogam.
d. Asam Halogen
Urutan
kekuatan asam halida:HF<HCL<HBr<HI. Di sebabkan perbedaan jari-jari
atom dan elektronergativitas.
Jari-jari
atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar.bagi unsur-unsur yang
segolongan, jari-jari atom makin ke bawah makin besar sebab jumlah kulit yang
atom makin banyak, sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom.
Elektronegativitas
adalah kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap atau menarik
elektron dari atom lain.
e.
Kelarutan dalam air
Fluor, klor,
dan brom larut dalam air sedangkan iod sukar larut. Iod lebih mudah larut dalam
KI dan pelarut organic seperti alkohol, eter, CHCl3, CCl4
f.
Daya oksidasi halogen
Semua
halogen mempunyai potensial reduksi standar positif. Hal ini menunjukkan bahwa
semua halogen merupakan oksidator dan mempunyai kecenderungan daya oksidasi
semakin lemah dari F ke I (F2 > Cl2 > Br2>
I2).
Menurunnya
daya oksidasi halogen, berarti menunjukkan semakin kuatnya daya reduksi halida
dengan kecenderungan daya reduksi I– >
Br– > Cl– > F–.
Dengan
memperhatikan harga potensial elektroda dari masing-masing halogen, maka halida
akan dapat dioksidasi oleh halogen yang mempunyai daya oksidasi lebih tinggi.
Harga potensial reduksi standar halogen adalah sebagai berikut:
F2(g) +
2e → 2F–(aq) Eo =
+ 2,87 V
Cl2(g) +
2e → 2 Cl– (aq) Eo =
+1,36 V
Br2(l) +
2e →2 Br–(aq) Eo =
+ 1,07 V
I2(s) +
2e ⇌ 2 I–(aq) Eo =
+0,58 V
Dari harga
potensial reduksi standar di atas, maka :
2Cl–(aq) +
F2(g) → 2 F–(aq) +
Cl2(g) Eo = +1,51 V (reaksi spontan)
2Cl–(aq) +
Br2(g) → Cl2(g) +
2Br–(aq) Eo =
-0,03 V ( reaksi tidak spontan)
Dari reaksi
tersebut dapat disimpulkan dalam sistem periodik unsur, halogen dapat mendesak
halida di bawahnya dari suatu senyawa.
Asam halida
(HX), Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan
berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida
(HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida
bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk
memutuskan ikatan antara HX.
Dalam
golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan
kekuatan asam :
HF < HCl
< HBr < HI
Titik didih
asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar
molekul :
- Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
- Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.
- Pengurutan titik didih asam halida:
HF > HI
> HBr > HCl
Pada senyawa
HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang
sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.
Asam
oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki bilangan
oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih
elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O
+ H2O → 2HXO
X2O3 +
H2O → 2HXO2
X2O5 +
H2O → 2HXO3
X2O7 +
H2O → 2HXO4
Biloks Halogen
|
Oksida Halogen
|
Asam Oksilhalida
|
Asam Oksilklorida
|
Asam Oksilbromida
|
Asam Oksiliodida
|
penamaan
|
+1
|
X2O
|
HXO
|
HClO
|
HBrO
|
HIO
|
Asam
hipohalit
|
+3
|
X2O3
|
HXO2
|
HClO2
|
HBrO2
|
HIO2
|
Asam halit
|
+5
|
X2O5
|
HXO3
|
HClO3
|
HBrO3
|
HIO3
|
Asam halat
|
+7
|
X2O7
|
HXO4
|
HClO4
|
HBrO4
|
HIO4
|
Asam
perhalat
|
Semakin
banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat.
Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat
polar sehingga ion H+mudah lepas. Urutan kekuatan asam
oksilhalida:
HClO >
HBrO > HIO
asam terkuat
dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat)
C.
KELIMPAHAN DI ALAM
1. Fluorine
Fluor Ditemukan dalam fluorspar oleh
Schwandhard pada tahun 1670 dan baru padatahun 1886 Maisson berhasil
mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling
reaktif. Dalam bentuk gas merupakan
molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning muda dan bersifat
sangat korosif. Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam
fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada
gigi.
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6,
dan fluorapatit Ca(PO4)3F. dengan penambahan asam sulfat ke dalam
fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan
asam florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF
2. Klorin
Klor Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada
tahun1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2,
senyawadan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning
kehijauan, dapat larut dalam
air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu pernafasan,
merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2.
Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang
terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut
mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure klorin adalah
melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2
pada anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.
3. Bromin
Brom Ditemukan
oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar, uapnya berwarna
merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan
kerongkongan.Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifa tkurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air
laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan
kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas.
4. Iodine
IodiumDitemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur
nonlogam.Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada
temperature biasa membentuk
gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukandalam air
laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam
CHCl3,CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23
isotop dan hanyasatu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal
iodin dapat melukai kulit,sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput
lendir.
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam
jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah
tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh
iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit
NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3- + 5HSO3- --> I2
+ 3HSO4- + 2SO42- + H2O
5. Astatine
Astatin Merupakan
unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR.
Corson,K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan
isotop At(210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam
disbandingiodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar
halogen (AtI,AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk
molekul diatomseperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi
adalah HAt danCH 3At.6
Jumlah astatine di kerak bumi
sangat sedikit kurang dari 30 gram.
D.
MANFAAT BAGI KEHIDUPAN DAN PEMBUATAN
1. Manfaat dalam kehidupan sehari-hari
CCl2F2 : Gas freon digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es
ACNaF : Natrium fluorida digunakan sebagai obat penguat pada kayu.
CaOCl2 : Digunakan sebagai serbuk pengelantang dan desinfektan
NaClO : Kaporit sebagai serbuk pengelantang
KClO3 : Digunakan dalam industri korek api
KCl : Digunakan
untuk pupuk.
NaBr : Digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.
NaBr : Digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.
2. Bahaya
Unsur Halogen
- Flour
- Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan langsung dengan kulit.
- Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
- Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.
- Klor
- Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.
- Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun.
- CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.
- Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya.
- Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kangker).
- Brom
- Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
- Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosifterhadap jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
- Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.
- Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer.
- Iodin
- Kristal iodin dapat melukai kulit
- Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir
- Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan Yodium” merupakan penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000 bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh.Di antara mereka yang lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.
- Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.
3. Pembuatan
halogen
Unsur-unsur halogen dapat dibuat dengan jalan
oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
Klor (Cl)
· Oksidasi,
Dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat.
· Elektrolisis
lebur NaCl menghasilkan gaS klor di anode.
· Elektrolisis
lebur NaCl, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan Na pada katode.
· Elektrolisis
larutan NaCl dengan menggunakan diafragma, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan NaOH
pada katode.
Brom (Br)
· Oksidasi,
Dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut.
Cl2(g) + 2 Br–(aq) —> 2 Cl–(aq)
+ Br2(aq)
Iodium (I)
Iodium (I)
· Reduksi
Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3
Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3
2 IO3–(aq) + 5 HSO3 –(aq)
—>3 HSO4 –(aq) +2 SO42–(aq) + H2O(l)
+ I2(aq)
Reaksi –
reaksi Pembentukan Senyawa Halogen
- Reaksi Dengan Logam
Halogen
bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa garam/halida logam.
Na + Cl2 →
NaCl
2Fe + 3Cl2 →
2FeCl3
Sn + 2Cl2 →
SnCl4
Mg + Cl2 →
MgCl2
2Al + 3Cl2 →
2AlCl3
2B +3Cl2 →
2BCl3
2Si + 2Cl2 →
SiCl4
Halida logam
yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasina rendah dan logamnya
memiliki biloks rendah. Hamper semua halide bersifat ionik. Contoh Na+,
Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah
AlCl3.
- Dengan Hidrogen
Halogen
berikatan dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen halida.
H2 + X2 →
2HX (X mewakili satu-satu halogen)
Kereaktifan
ikatan berkurang apabila semakin menurun kerana ukuran atom yang semakin besar.
Hidrogen klorida meletup jika terkena sinaran ultraviolet tetapi H dan Br hanya
akan berikatan dengan perlahan . Iodin juga akan berikatan dengan H jika
diberikan energi, namun ikatan ini tidak lengkap.
F2 +
H2 → 2HF (bereaksi
kuat di tempat gelap)
Cl2 +
H2 → 2HCl (bereaksi di
tempat terang)
Br2 +
H2 → 2HBr (bereaksi
pada suhu 500oC)
I2 +
H2 → 2HI (bereaksi dengan
pemanasan katalis Pt )
Corak
kereaktifan ini dapat diterangkan dengan dua cara. Pertama, melalui ukuran atom
halogen. Oleh kerana semua halogen berikatan dengan hidrogen, maka ukuran
hidrogen adalah tetap. Semakin kebawah, ukuran atom semakin besar dengan
pertambahan petala. Hal ini menyusahkan inti hidrogen berinteraksi dengan inti
halogen untuk membentuk ikatan kovalen.
- Reaksi dengan Non Logam
Halogen
bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa halide. Halogen dapat
bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain. Contoh :
Xe + F2 →
XeF2
2Kr + 2F2 →
KrF4
2P + 3Cl2 →
2PCl3
- Reaksi halogen dalam larutan air
Semua
halogen larut dalam air dan membentuk asam halida dan asam hipohalida. Fluor
bereaksi sempurna dengan air. Berbeda dari Cl2, Br2, dan
I2, fluor sangat cepat bereaksi dengan air menghasilkan O2 dan
HF, dengan reaksi sebagai berikut:
2F2 (g
) + 2 H2O (l) → 4
HF (aq) + O2 (g)
Salah satu
sifat HF yang paling penting adalah HF dalam bentuk larutan akan bereaksi
dengan SiO2sehingga dalam penyimpanannya harus disimpan dalam
plastik teflon dan tidak dalam kaca.
4 HF + SiO2
→ SiF4 + 2H2O
Sedangkan halogen
lainnya selain larut juga membentuk senyawa asam hipohalit yaitu suatu asam
lemah dan asam halida.
Air
Khlor : Cl2 +
H2O → HCL + HClO
Air
Brom : Br2 +
H2O → HBr + HbrO
Iodine tidak
dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi.
I2 +
H2O –> (tidak bereaksi)
Tetapi I2 larut
dalam larutan KI
I2 +
KI –> KI3
Brom dan iod
dapat larut dalam pelarut non polar, seperti alcohol CCl4, CHCl3,
dan CS2.
- Reaksi dengan basa
Reaksi
halogen dengan basa enser dingin menghasilkan halida (X–) dan
hipohalida (XO–), sedangkan reaksi halogen dengan basa pekat panas
menghasilkan halida (X–) dan halat (XO3–). Contoh :
X2 +
2NaOH ( aq, encer) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )
X2 +
2NaOH ( aq, pekat) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )
2F2 +
2NaOH ( encer, dingin ) → 2NaF + OF2 + H2O
2F2 +
2NaOH ( pekat, panas ) → NaX + O2 + H2O
- Reaksi Halogen dengan unsur golongan IV A
Semua unsur
golongan IV A kecuali karbon, dapat bereaksi langsung dengan Halogen membentuk
senyawa Halida.
Contoh:
Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4
- Reaksi Halogen dengan unsur golongan V A
Unsur –
unsur Halogen dengan unsur golongan V A, kecuali N2 dapat
bereaksi langsung pada suhu kamar.
Contoh:
P4(s)
+ 6 Cl2(g) → 4PCl3(g)
- Reaksi Halogen dengan Halogen
Unsur –
unsur Halogen dengan unsur halogen yang lain dapat membentuk
senyawa antar halogen dengan rumus molekul XX’n’ dengan
X’ elektronegatif daripada X dan n merupakan bilangan
gasal.
Contoh:
I2(g)
+ 3F2(g) → 2IF3(g)
I2(g)
+ 5F2(g) → 2IF5(g)
Br2(g)
+ Cl2(g) → BrCl(g)
- Reaksi Halogen dengan Halida
Dengan
memperhatikan harga potensial elektron dari masing – masing halogen, maka
halida akan dapat dioksidasi oleh halogen yang mempunyai daya
oksidasi lebih tinggi. Harga potensial elektrode halogen sebagai berikut:
Fe2(g)
+ 2e– ↔ 2F–(aq) E°
= +2,87 V
Cl2(g)
+ 2e– ↔ Cl–(aq) E°
= +1,36 V
Br2(l)
+ 2e– ↔ 2Br–(aq) E°
= +1,07 V
I2(s)
+ 2e– ↔ 2I–(aq) E°
= +0,54 V
Perhatikan
reaksi berikut:
2Cl–(aq)
+ Fe(g) → 2F–(aq) + Cl2
E° = +1,51 V (reaksi spontan)
2Cl–(aq)
+ Br2(g) → Cl2(g) + 2Br–(aq) E°
= +0,03 V (reaksi tak spontan)
Dari dua
reaksi tersebut dapat disimpulkan tentang reaksi antara halida dan halogen
sebagai berikut.
Bila halida
direaksikan dengan halogen yang terletak diatas nya dalam sistem periodik
unsur, maka halida tersebut akan mengalami oksidasi menghasilkan halogen .
sebalik nya, halogen akan mengalami reduksi menjadi halida.
Akan tetapi
hal yang sebalik nya tidak dapat terjadi, sebab reaksi akan
mempunyai potensial reaksi negatif.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Halogen adalah kelompok unsur kimia
yang berada pada golongan VII A ditabel periodik. terdiri dari: fluor (F), klor
(Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang
belum diketemukan. Unsur halogen merupakan unsur yang paling non-logam dan
reaktif . Beberapa unsur halogen banyak terdapat di alam dalam bentuk senyawa
garamnya dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari serta dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup mahluk hidup, seperti halnya unsur-unsur yang lain
Bidang IPTEK banyak menggali
sumbernya dari sekian banyak molekul yang di ketemukan modern ini.
Penemuan-penemuan terdahuli
nampaknya menjadi aset utama untuk dijadikan bahan pengumpulan imformasi untuk
di publikasikan.
SARAN
Walaupun sudah banyak unsur yang
telah di ketemukan akhir-akhir ini serta sudah banyak tokoh-tokoh besar sebagai
penemu-penemu IPTEK, kita sebagai generasi penerus bangsa jangan pernah patah semangat
untuk terus berfikir kreatif dan inovatif dengan tetap melihat keadaan
lingkungan sekitar. Harus berhati-hati ketika menggunakan unsur halogen. karena unsur ini dapat
mengakibatkan pembakaran kimia parah jika bersentuhan langsung dengan kulit.
Daftar Pustaka
Kuswati, Tine Maria, Dkk.2005.Sains KIMIA SMA/MA Kelas XII. Jakarta : PT
Bumi Aksara
LKS KIMIA XII
IPA semester I
Buku KIMIA perpustakaan MA AR-ROSYIDIYAH
http://handinurdiansyah.blogspot.com/2013/01/makalah-halogen.html
http://www.scribd.com/doc/24219132/Makalah-Halogen
0 komentar:
Posting Komentar