KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya berhasil
menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Struktur Benih dan
Buah”,
Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas praktikum Dasar-Dasar Teknologi Benih. Semoga atas tersusunnya makalah ini dapat memberikan pemahaman tentang struktur benih dan buah.
Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas praktikum Dasar-Dasar Teknologi Benih. Semoga atas tersusunnya makalah ini dapat memberikan pemahaman tentang struktur benih dan buah.
Selanjutnya, saya sampaikan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal hingga akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan
kelancaran segala usaha kita, Aamiin Ya
Rabbal ‘alamin.
Padang, 2 september 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR
ISI...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................3
1.2 RUMUSAN
MASALAH......................................................................................4
1.3 TUJUAN............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................5
BAB III PENUTUP.......................................................................................................15
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................15
3.2 SARAN...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................16
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teknologi
benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat memperbaiki
sifat-sifat genetik dan fisik benih yang mencangkup kegiatan-kegiatan seperti
pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan varietas, Produksi benih,
pengolahan,penyimpanan, pengujian dan sertifikasi benih.
Dalam bahasa indonesia dibidang pertanian, “benih”
sinonimus dengan “biji” atau tampang, yang didalam bahasa inggris dipakai
istilah “seed” atau “grain”.
Biji merupakan alat
untuk mempertahankan kelanjutan hidup jenis (species) suatu tumbuhan
yaitu dengan cara mempertahankan atau memperpanjang kehidupan embryonic axis.
Kehidupan embryonic axis dalam biji ini kemudian berubah menjadi kehidupan
bentuk baru sampai bertahun-tahun sesudah tanaman induknya mati.
Secara embryologis yang dimaksud dengan benih adalah
biji yang berasal dari ovule. Ovule dalam pertumbuhannya setelah masak (mature)
lalu menjadi biji (seed), sedangkan integument-nya menjadi kulit biji (seed coat) dan ovary menjadi buah
(fruit). Jadi dapat dikatakan bahwa istilah “benih” mempunyai pengertian lebih
bersifat agronomis sedangkan “biji” lebih bersifat biologis.
Buah dan biji adalah bagian dari organ reproduksi
tumbuhan tingkat tinggi. Pada hakekatnya keberadaan buah hanya dapat
dijumpai pada tumbuhan yang termasuk dalam sub divisi Angiospermae. Pada
tumbuhan Gymnospermae, biji tidak ditutupi oleh daun buah sehingga tidak
membentuk buah. Gymnospermae sebagaimana asal kata dari sub divisi ini memiliki
biji yang telanjang.
Pentingnya peran benih dan buah bagi kelangsungan tanaman membuat
ilmu tentang benih dan buah ini harus dipelajari agar ilmu tersebut dapat
dikembangkan sehingga dapat berguna dalam dunia pertanian kedepannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari yang akan dibahas pada
makalah ini adalah:
1. Bagaimana
proses terbentuknya buah?
2.
Bagaimana stuktur dari benih dan buah?
3.
Bagaimana perbedaan benih dan buah yang berasal dari tanaman monokotil dan
dikotil?
1.3 TUJUAN
Adapun
tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.
Proses
terbentuknya benih dan buah
2.
Struktur benih
dan buah
3.
Perbedaan
struktur benih dan buah pada tanaman monokotil dan dikotil
BAB II PEMBAHASAN
Menurut Sadjad,
dalam “Dasar-dasar Teknologi Benih”.(1975, Biro Penataran IPB-Bogor), benih
dapat diartikan sebagai berikut:
a. Struktural, Benih
merupakan biji yang secara umum merupakan hasil dari perkembangbiakan tanaman
secara generatif
b. Agronomis,Dalam
hal ini, benih dan biji difokuskan pada hasil panen (produksi). Istilah biji diartikan
sebagai hasil panen yang dimanfaatkan untuk tujuan konsumsi. Sedangkan benih
merupakan hasil panen yang dimanfaatkan untuk tujuan produksi / budidaya.
c. Fungsional,Benih merupakan bahan untuk
perbanyakan tanaman
d. Teknologi
pemuliaan, Benih merupakan suatu komponen yang memiliki sifat pewarisan yang
jelas
e. Bioteknologi,
Benih merupakan produksi artificial/buatan manusia yang spesifik dan efisien
Struktur Benih terdiri dari:
1. Embrio, Embrio adalah suatu tanaman baru yang
terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses
pembuahan. Struktur embrio:
1. epikotil (calon pucuk),
2. hipokotil (calon batang),
3. kotiledon (calon daun)
4. radikula (calon akar).
2. Jaringan penyimpan cadangan makanan
Cadangan makanan
yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan
mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji,
misal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan
protein, biji padi mengandung banyak karbohidrat. Pada biji ada beberapa struktur
yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu :
a. Kotiledon,
misalnya pada kacang-kacangan, semangka dan labu.
b. Endosperm,
misal pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa
c. bagian
dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya.
d. Perisperm,
misal pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae
e. Gametophytic
betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus.
3. Pelindung biji
Kulit biji
merupakan lapisan terluar dari biji.Pelindung biji dapat terdiri dari kulit
biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi
umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi
selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan
kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput.
Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari
kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.
Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat
beberapa perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada
:
• Sub kleas
monokotiledon: cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji
masak dan dikecambhakan serta telah menyerap air. Contoh jagung,padi.
• Subkelas dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan, melon, cabai.
• Subkelas dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan, melon, cabai.
Struktur
Benih Tanaman Monokotil
Struktur benih tanaman monokotil yang akan dibahas adalah struktur benih
tanaman jagung (Zea mays). Struktur biji
tanaman monokotil,misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula, radikula,
koleoriza, skutelumdan endosperma.Bagian-bagian biji tersebut mempunyai fungsi
masingmasing untuk pertumbuhan tanaman. Pada biji tanaman dikotil
maupun monokotil, plumulamerupakan poros embrio yang tumbuh ke atas yang
selanjutnya akan tumbuhmenjadi daun pertama, sedangkan radikula adalah poros
embrio yang tumbuhke bawah dan akan menjadi akar primer. Pada tanaman
monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum
dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat
di dalamendosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain
itu, pada jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi
radikula. Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovary atau pericarp
menyatu dengan kulit bijiatau testa, membentuk dinding buah.Struktur Biji Monokotil terdiri atas :
·
Kulit
Biji
·
Endosperma,
adalah jaringan yang mengelilingi embrio dan terdapat dikotiledon yang
mengandung cadangan makanan
·
Skutellum
/ kotiledon / keping biji. Kotiledon mengandung cadanganmakanan yang di dalamnya
terdapat pati, protein dan beberapa jenis enzim
·
Koleoptil,
adalah selubung ujung embrio/plumula
·
Plumula,
adalah kuncup primer pucuk batang lembaga
·
Radikula
(bakal akar)
·
Koleoriza,
adalah bagian yang menyelubungi akar
·
Embryonic
axis, adalah bagian bawah/pangkal embrio
·
Hipokotil,
adalah bagian bawah embryonic axis yang melekat padakotiledon
·
Epikotil,
adalah bagian atas embryonic axis yang melekat pada kotiledon
·
Embrio
(bakal tumbuhan)
Struktur benih
jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu :
a.
Pericarp,
berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dariorganisme
pengganguu dan kehilangan air. Pericarp merupakan lapisan pembungkus biji
yang berubah cepat selama proses pembentukan biji.Pada waktu kariopsis masih
muda, sel-selnya kecil dan tipis, tetapi sel-selitu berkembang seiring dengan
bertambahnya umur biji. Pada taraf tertentu,lapisan ini membentuk membran yang
dikenal sebagai kulit biji/testa yangsecara morfologi adalah bagian
endosperm.
b.
Endosperm,
sebagai cadangan makanan, mencapai 75% dari bobot bijiyang mengandung 90% pati
dari 10% protein, mineral, minyak dan yanglainnya. Selain itu endosperm
merupakan bagian terbesar dari biji jagung,yaitu sekitar 85% hampir seluruhnya
terdiri atas karbohidrat dari bagianyang lunak (floury endosperm) dan bagian
yang keras (horny endosperm)(Wilson 1981).
c.
Embrio
(Lembaga), sebagai miniatur tanaman yang terdiri atas plumule,akar, scutelum,
dan koleoptil (Hardman dan Gunsolus 1998). Lembagamerupakan bagian yang cukup
besar. Lembaga meliputi 11,5% dari bobotkeseluruhan biji. Lembaga sebenarnya
tersusun atas dua bagian yaituskutelum dan poros embrio. Lembaga terdiri atas
plumula, radikel, dan skutelum yaitu sekitar 10%. Lembaga juga mengandung lemak
dan mineral.
-Plumula (Pucuk lembaga) ada yang jelas ada yang tidak
karena hanya berupa titik tumbuh pada cauliculus. Pada jagung, plumula
mempunyaiselaput yang disebut coleoptilum. Plumula dapat digunakan
sebagai penanda apakah tumbuhan yang tumbuh itu dikotil atau monokotil,
jikatunas pucuk yang tumbuh pertama kali ini hanya satu makamenandakan bahwa
tumbuhan tersebut monkotil sedang jika tunas pucuk yang tumbuh pertama
kali ini berjumlah dua maka menandakan bahwa tumbuhan tersebut adalah
dikotil. Mengapa pada jagung ini(tumbuhan monokotil) plumula yang tumbuh hanya
berjumlah satu? Hal ini dikarenakan kotiledon (pada tumbuhan monokotil disebut scutellum
karena hanya satu kotiledon) yang seharusnya menjadi tunas pucuk ke dua berubah
fungsi menjadi koleoptil, sehingga yang muncul pertama kali tunas pucuk
nya hanya satu.
-Radicula (akar lembaga) merupakan calon akar yang
natinya akanmenjadi radix primaria (akar tunggang). Radikula tumbuh
menembuskulit biji melalu micropyl. Pada golongan jagung radicula itu
beradadalam suatu selaput yang menyelubungi radicula yang disebutcoleorhiza.
-Kotiledon
atau keping biji pada tanaman monokotil disebut scutelumyang merupakan cadangan
makanan untuk pertumbuhan embrio hinggamencapai terbentuknya daun, karena
embrio tersebut belummenghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis.
Struktur Benih Tanaman Dikotil
Pada benih kacang tanah terlihat selaput benih
berwarna keputihan, plumula yang menjadi bakal daun serta radikula yang menjadi
bakal akar, yang paling luas bentuknya adalah kotiledon karena mengisi sebagian
besar dari struktur benih secara keseluruhan. Biji kacang tanah terdapat di
dalan polong. Kulit luar (testa) bertekstur keras, berfungsi untuk
melindungi biji yang berada di dalamnya. Biji terdiri atas lembaga dan keping
biji, diliputi oleh kulit ari tipis (tegmen). Biji berbentuk bula tegak lonjong
atau bulat dengan ujung agak datar karena berhimpitan dengan
butir biji yang lain selagi di dalam polong. Warna kulit biji
bervariasi: merah jambu,merah, cokelat, merah tua, dan ungu. Secara rinci
bagian-bagian dari benih kacang tanah adalah sebagai berikut :
1.
Spermodermis (Testa ; Kulit Benih)
Testa (kulit benih) biasanya berkembang dari integumentum (selaput
bakal biji). Testa pada kacang tanah (Arachis hypogea) berupa selaput
tipis yangmenyelubungi benih. Pada tanaman angiospermae kulit benih terdiri
dari dualapisan yaitu lapisan kulit luar sebagai pelindung bagian dalam biji
dengan sifattipis, kaku, keras seperti kayu atau batu, dan tegmen berupa
lapisan kulit dalamyang biasanya tipis berupa selaput .
2.
Kotiledon (Daun Lembaga)Kotiledon (daun lembaga) merupakan salah satu
jaringan cadangan makananuntuk proses pertumbuhan dan perkembangan benih,
dimana kotiledon mengisisebagian besar bagian benih. Fungsi kotiledon adalah
sebagai berikut :
a) Tempat makanan cadangan ;
kotiledon (daun lembaga) menjadi tebal,sehingga serigkali disebut sebagai
keping biji yang sebenarnya tidak tepat.
b) Tempat Fotosintesis ;
kotiledon (daun lembaga) pada saat berkecambahtumbuh menjadi hijau, dan baru
jatuh paa waktu yang agak lama.
c) Sebagai penghisap zat
makanan dari pituh lembaga dan tidak langsung tampak dari luar serta tidak
memperlihatkan keping biji.
3.
Plumulae (Pucuk Lembaga)Plumulae dari embrio ada yang terlihat jelas dan
ada yang tidak terlihat jelaskarena hanya berupa titik tumbuh pada ujung batang
lembaga.
4.
Radikula (Akar Lembaga)Radikula (akar lembaga) merupakan calon akar yang
akan menjadi radix primaria (akar tunggang). Radikula tumbuh menembus
kulit biji melaluimycropyl.
5.
Hipokotil, Hipokotil merupakan Calon batang utama pada suatu tumbuhan.
6.
Epikotil, Epikotil merupakan bagian diantara plumulae (pucuk lembaga) dan
hipokotil
Perbedaan
Benih Tanaman monokotil dengan dikotil,
yaitu:
a.
Monokotil
Embrio terdiri dari 1 kotiledon
Endosperm merupakan bagian yang besar (Cadangan
makanan padaendosperm belum dicerna sebelum biji masak).
b.
Dikotil
Embrio terdiri atas kotiledon, plumula, epikotil, dan
radikal.
Endosperm merupakan bagian yang terkecil (Cadangan
makananyang terdapat pada kotiledon sudah dapat dicerna dan diserap
embriosebelum biji masak)
Gambar 2.1 struktur benih kedelai dan jagung (Zea mays)
Gambar 2.2 struktur benih kacang tanah (Arachis hypogaea)
Gambar 2.3 struktur benih padi (Oryza sativa)
Gambar 2.4 struktur buah kopi (Coffea Sp.)
Gambar 2.5 Struktur biji jarak (Ricinus communis)
Gambar 2.6 Struktur Buah Kelapa Sawit (
Gambar 2.7 Struktur buah kedodong (Spondias dulcis l.)
Gambar 2.8 Struktur buah pala (Myristica fragrans)
Gambar 2.9 Struktur buah Tomat (Solanum lycopersicum)
Gambar 2.10 Struktur buah kakao (Theobroma cacao)
BAB
III PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat kita ketahui bahwa struktur
benih dikotil dan monokotil terdiri atas 3 macam yakni : Embrio, Jaringan penyimpan cadangan makanan, dan Pelindung
biji. Pada
biji benih dikotil penyimpan cadangan makanan berupa kotiledon dan perisperm,
sedangkan pada biji benih monokotil penyimpan cadangan makanan berupa endosperm.
3.2 SARAN
-
DAFTAR
PUSTAKA
http://labpemuliaantanaman.staff.ub.ac.id/files/2013/03/MODUL-PRAKTIKUM-TPB-MATERI-1.pdf diakses
pada 2 September 2018
Kamil,Jurnalis. 1979. Teknologi benih. Padang: Departemen Agronomi Universitas Andalas
Sadjad. 1975. Dasar-dasar
Teknologi Benih. Biro Penataran IPB: Bogor