cerpen:pemenang sejati


"Pemenang sejati”
karya:trisna monalia
36566_389427511095328_100000842476039_1061482_1273716108_n.jpg
Pagi yang cerah, aku melangkahkan kaki menuju sekolah rasanya sangat tentram dan damai.saat aku melihat jam tanganku, ternyata masih pukul 06.45 WIB. Memang pagi ini aku sengaja datang cepat.karena hari ini, aku mengikuti perlombaan. Ini untuk kedua kalinya aku mewakili sekolahku untuk mengikuti lomba fls2n cabang desain motif batik. Pada tahun 2012 aku berhasil membawa nama baik sekolahku dengan meraih juara 1 dan mewakili kabupaten kerinci di tingkat provinsi dan aku berharap di tahun ini, hal itu dapat terulang kembali.
Sebenarnya aku tak terlalu berniat untuk kembali mengikuti lomba desain motif batik. Aku telah merencanakan sebelumnya bahwa tahun aku akan ikut lomba story telling dan aku bahkan sudah benar-benar siap untuk ikut story telling. Aku sudah latihan selama 2 tahun terakhir hanya untuk ini. Tapi, aku malah disuruh kembali ikut desain motif batik, padahal aku tidak siap. Aku terpaksa ikut karena, pihak sekolah tidak menemukan seorang siswi untuk menggantikanku.
Sesampainya disekolah aku langsung menuju ruang kesenian, untuk bersiap-siap. Ketika memasuki ruangan, sudah terlihat para perwakilan sekolah ku tengah bersiap-siap. Mulai dari grup tari yang sedang merias diri dan vokal grup yang tengah melatih suaranya.
Setelah semuanya siap, kamipun berangkat menuju kantor dinas kab.kerinci tempat lomba diadakan. setelah beberapa lama di perjalanan, kamipun sampai. Terlihat sudah banyak peserta dari sekolah lain.
Beberapa saat setelah kami sampai, panitia mengumumkan supaya para peserta segera mendaftar ulang dan mengambil no. Setelah itu, kami disuruh berkumpul mendengarkan pengarahan dari panitia. Lalu, berpencar menuju tempat perlombaan masing-masing.
Aku pergi ke dekat mushalla dan mencari tempat nyaman dan kering untuk melukis. Aku bersama adik kelasku dinggal yang ikut lomba lukis, duduk ditengah peserta lain, dan mulai menggoreskan pensil ke kain kanpas yang berukuran 40 x 50 cm. Perlombaan berlangsung lancar, walaupun dibawah terik matahari yang panas. Aku tetap fokus pada kain kanpas ku. Setelah selesai menggambar, akupun mulai mewarnai gambarku dengan cat poster dan beragam cat lainnya yang bewarna warni.setelah selesai aku menyerakan lukisanku ke panitia lomba.
nilai y.._.jpg
Setelah itu,akupun bergabung dengan teman-temanku di alun-alun di tengah kolam. Kami bercerita tentang jalannya perlombaan dan penampilan kami. Setelah semuanya berkumpul kami pun , berangkat menuju rumah guru kami untuk makan siang.
IMG01028-20130328-1255.jpg
Saat makan siang,tiba-tiba handphone guru pembimbing story telling berdering dan ternyata itu telpon dari panitia lomba fls2n membeitahukan bahwa story teller mendapat juara 1, si story teller pun berteriak kegirangan mendengar kabar tersebut “o my to the god. Oh My God!!” teriakannya terdengar sangat cetar membahana!
Setelah makan siang kamipun pulang.dalam perjalanan, giliran handphone salah satu penari berdering ttuuut...tuuut..tuuuutt... ternyata itu telphon dari panitia yang mengabarkan bahwa tim tari mendapat juara 1.
Aku pun diam dengan penuh harap akan ada yang menghubungiku dan memberi kabar bahwa aku juga menang.
Setelah sekian lama,akupun sampai dirumah. Aku terus memandangi handphone ku dengan penuh harap. Beberapa jam kemudian, ayahku mengatakan bahwa aku mendapat juara kedua, panitia yang langsung memberitahu ayah ku. Aku merasa kecewa, padahal aku telah berusaha semaksimal mungkin dan rela untuk tidak ikut story telling.
Keesokan harinya dikelas, semuanya ribut menceritakan kemenangannya. Tapi, aku hanya terdiam berputus asa. Tiba-tiba seseorang menanyakan tentang perlombaan ku kemarin. Aku tesenyum dan menjelaskan semua kepada nya. Dia pun memberi semangat untuk ku “kamu harus tetap semangat dan putus asa, karena untuk menjadi pemenang sejati, harus berjiwa besar menerima kekalahan.” Kata temanku itu.
Setelah mendengar ucapannya aku menjadi bersemangat kembali “thank’s y kawan J “.

0 komentar:

Posting Komentar