“Membentengi Anak Dan
Remaja”
https://msatrio.files.wordpress.com/2011/07/internet-sehat1.jpg
‘Kita tidak bisa
menghentikan arus teknologi, tapi kita bisa mengikuti arus tersebut’
Kali ini saya akan memposting tentang dampak dari teknologi
terutama internet. Seperti yang sedang saya jalankan sekarang :3 nah, kali ini
pokok bahasannya adalah media sosial atau bahasa kerennya ‘MEDSOS’ :v bagaimana
sih peran orangtua terhadap anak-anaknya yang selalu mintak duit buat beli
kuota dengan 1001 alasan ? dan bagaimana caranya agar anak tidak terjatuh ke
dalam lautan luka yang dalam? :v terjebak dampak negatif maksudnya :D dan
apakah internet tersebut telah digunakan secara sehat ? let’s read!!
Seperti yang kita
ketahui MEDSOS saat ini tengah berkembang pesat di lingkungan masyarakat, mulai
dari anak-anak,remaja,dewasa, bahkan lansia. Dari berbagai kalangan mulai dari
anak TK/SD/SMP/SMA /sederajat, ibu rumah tangga, guru, politikus, pemerintah,
dsb.
Internet sebagai jaringan teknologi,komunikasi, dan
informasi global telah menembus segala batas pengunaannya. Sejuta manfaat bisa
di dapat dari situs internet tersebut, namun sebaliknya tidak seluruh isinya
dapat bermanfaat bagi penggunan nya jika tidak digunakan secara sehat dan
berhati-hati, sebab sifat internet cenderung bebas dari penguasaan pihak
manapun.
Lalu bagaimana cara kita memanfaatkan internet tersebut
secara sehat? Dan bagaimana peran orangtua dalam kemajuan teknologi ini?
Ada 9 cara membentengi anak dan remaja agar dapat
menggunakan atau memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi global secara
aman, nyaman dan sehat yaitu:
1.
Orangtua berperan penting menjadi garda terdepan
dalam kehidupan berkeluarga untuk menyelamatkan anak-anak dari dampak buruk
internet.
2.
Orangtua harus senantiasa memberikan waktu untuk
mendampingi anak saat menggunakan internet di rumah.
3.
Kedua orangtua harus senantiasa menjadi idola
anak di tengah-tengah keluarga pada saat anak bereksplorasi dengan internet
baik dirumah ataupun diluar rumah.
4.
Keluarga harus mampu menjadikan dirinya sebagai
tempat curhat bagi anak dalam menghadapi suka maupun duka dalam kehidupannya.
5.
Guru, termasuk tenaga pengajar di
sekolah-sekolah reguler maupun non-reguler, ekstrakurikuler senantasi
memberikan kontrol, bimbingan, pengawasan serta edukasi terhadap peserta
didiknya bagaimana menggunakan internet yang sehat.
6.
Orangtua sebaiknya mengerti atau
setidak-tidaknya memahami perkembangan dunia teknologi situs jejaring sosial
seperti facebook yang tengah berkembang saat ini.
7.
Janganlan menjadi kebanggaan bagi orangtua, jika
memberikan atau membekali anak khususnya bagi anak remaja dengan gadget atau
teknologi yang canggih, karena alih-alih gadget atau teknologi yang yang
canggih itu justru bisa membahayakan anak-anak itu sendiri
8.
Agar tidak memperluas kemungkinan adanya modus
operandi baru dalam dunia penculikan, serta penipuan melalui dunia maya,
hendaknya anak dan remaja jangan memberikan atau mencantumkan data diri yang
lengkap ketika berkorespondensi dengan relasi yang baru dikenal melalui dunia
maya, seperti hobi,kebiasaan,ciri-ciri serta photo atau gambar yang dapat
mengundang pikiran dan niat buruk ke dalam situs jejaring sosial.
9.
Orangtua tidak baiknya turut membantu anak
dibawah umur 13 tahun mendaftar ke situs jejaring sosial yang seharusnya belum
diperbolehkan bergabung dalam situs jejaring sosial .
Oleh karena itu mustahil bagi kita untuk
menolak keberadaan era teknologi komunikasi dan informasi global yang
berkembang saat ini. Tinggal saja, bagaimana kita memanfaatkan teknologi itu
untuk tujuan yang baik di tengah-tengah kehidupan masing-masing keluarga kita.
Peran semua pihak, orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintahan dan negara
sangatlah dibutuhkan.
Sekian.
semoga bermanfaat , dan jangan lupa tinggalkan jejak ya .-.
*)catatan
ini disampaikan oleh KOMISI NASIONAL
PERLINDUNGAN ANAK (KomnasPA.or.id) sebagai bentuk dukungan atas program
internet sehat
Sumber:
‘usir galau dengan internet sehat’ oleh: Donny BU (creative commons)
0 komentar:
Posting Komentar