Kelembaban,Awan,dan Hujan



Kelembaban
Kelembaban adalah banyaknya kadar uap air yang ada di udara. Dalam kelembaban dikenal beberapa istilah seperti:
1.       Kelembaban mutlak adalah massa uap air yang ada di udara satu satuan udara, yang dinyatakan dalam gram/m3
2.       Kelembaban spesifik, merupakan perbandingan massa uap air di udara dengan satuan massa udara, yang dinyatakan dalam gram/kg
3.       Kelembaban relatif, merupakan perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah maksimum uap air yang dikandung udara pada temperatur tertentu, yang dinyatakan dalam %. Angka kelembaban relatif dari 0-100%, dimana 0% artinya udara kering, sedang 100% artinya udara jenuh dengan uap air dimana akan terjadi titik-titik air.
Keadaan kelembaban diatas permukaan bumi berbeda-beda. Pada umumnya, kelembaban yang tertinggi ada di khatuliswa sedangkan yang terendah pada lintang 40o. Daerah rendah ini disebut Horse Latitude, curah hujannya kecil.
Massa udara bergerak dari maksimum ke minimum, perpindahan akan menyebabkan kekosongan di daerah maksimum.
Besarnya kelembaban suatu daerah merupakan faktor yang dapat menstimulasi curah hujan. Di Indonesia, kelembaban udara tertinggi dicapai pada musim hujan dan terendah pada musim kemarau. Besarnya kelembaban di suatu tempat pada suatu musim erat hubungannya dengan perkembangan organisme terutama jamur dan penyakit tumbuhan, misalnya penyakit blister blight. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan yang dikenal dengan exobasidium hexans, dan menyerang bila RH (relative humidity/kelembaban) selama 3 hari berturut-turut 85%.
Disamping itu, RH (kelembaban) dipengaruhi pula oleh adanya pohon pelindung. Terutama apabila pohonnya rapat. Dengan adanya ramalan cuaca maka kita dapat dengan segera melakukan penyemprotan dengan fungisida. Di daerah tropis yang RH nya besar mengakibatkan masalah bagi tanaman terutama untuk hasil sayuran akan cepat membusuk.

Awan
Awan merupakan kumpulan titik-tik air yang banyak jumlanya dan terletak pada titik kondensasi serta melayang-layang tinggi di udara. Awan itu dapat dibagi menjadi:
1.       Awan tinggi, yaitu awan yang terdapat pada ketinggian 7 km dari permukaan laut, terdiri dari cirrus, cirrostatus, dan cirromulus.
2.       Awan pertengahan, ada pada ketinggian 2 km ke atas dari permukaan laut tetapi kurang dari 7 km, terdiri dari alto stratus dan alto cumulus.
3.       Awan rendah, ada pada ketinggian kurang dari 2 km dari permukaan laut, terdiri dari 2 km dari permukaan laut, terdiri dari strato cumulus, stratus, dan nimbo stratus.
4.       Awan yang berkembang vertikal, pada ketinggian 1-20 km dari permukaan laut, terdiri dari cumulus dan cumulo nimbus.
Awan ini terjadi apabila pengembunan tidak dekat dengan permukaan tanah. Setiap jenis awan mempunyai kelembaban dan suhu masing-masing. Untuk terjadinya hujan perlu adanya awan cumulus, sedangkan awan cumulo nimbus mengakibatkan hujan besar.
Bagian dari langit yang ditutupi awan dinyatakan dalam istilah “luas total langit yang tertutup awan dalam keseluruhan atau persen”, dengan nilai 0-10 yang artinya, keawanan 0 yaitu langit tanpa awan,keawanan 10 yaitu langit penuh dengan awan.
Pada peta cuaca, tempat yang mempunyai keawanan sama dihubungkan oleh garis isomeph, (tekanan udara sama-isobar, suhu-suhu sama-isoterm, curah hujan sama-isohyets,arah angin-isogone, dan kecepatan angin-isotachs).

Hujan
Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi uap air yang berasal dari awan yang terdapat didalam atmosfer. Bentuk presipitasi lainnya adalah salju dan es. Untuk dapat terjadinya hujan diperlukan titik-titik kondensasi,amoniak, debu, dan asam belerang. Titik-titik kondensasi ini mempunyai sifat dapat mengambil uap air dari udara.
Berdasarkan terjadinya proses presipitasi, hujan dapat dibagi menjadi:
1.       Hujan Konveksi, yaitu suatu proses hujan yang berdasarkan atas pengembangan udara yang dipanaskan, jadi akan terus naik. Pada waktu naik temperatur akan turun sampai suatu saat terjadi kondensasi maka timbullah hujan.
2.       Hujan orografis, yaitu suatu proses hujan dimana udara terpaksa naik karena adanya penghalang. Misalnya gunung, pada lereng gunung yang menghadap angin datang akan mempunyai hujan yang tinggi,sedangkan pada lereng sebelahnya di mana udara turun akan terjadi panas yang sifatnya kering.
3.       Hujan frontal, banyak terjadi pada daerah lintang pertengahan dimana temperatur massa udara tidak sama. Akibatnya apabila massa udara yang panas naik sampai ke massa udara yang dingin akan terjadi kondensasi dan timbullan hujan.
satuan curah hujan diukur dalam mm/inchi. Curah hujan 1 mm artinya air hujan yang jatuh setelah 1 mm tidak mengalir, tidak meresap dan tidak menguap. Hari hujan artinya suatu hari dimana curah hujan kurang dari 0,5 mm per hari, jumlah ini tidak berarti bagi tanaman, karena asam habis menguap apabila ada angin. Hari hujan tanaman artinya suatu hari yang curah hujannya kurang dari 2,5 mm dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Intensifikasi hujan adalah banyaknya curah hujan per satuan jangka waktu tertentu. Apabila dikatakan intensitas besar berarti hujan lebat dan ini kurang baik bagi tanaman dan peternakan, karena dapat menimbulkan erosi dan banjir.

Sifat awan yang dapat mengakibatkan hujan oleh manusia digunakan untuk membuat hujan buatan. Dalam mempercepat hujan, orang memberikan zat yang higroskopis sebagai inti kondensasi (perak iodida,Kristal es,es kering atau CO2 padat). Zat-zat tersebut ditaburkan ke udara dengan menggunakan pesawat terbang.

0 komentar:

Posting Komentar