virus cinta yang menggurita

Virus cinta yang menggurita

Cinta hadir dengan berbagai varian rasa.para musisipun terus berkarya dengan tema cinta yang tiada habis. Jutaan lagu dan film telah tercipta untuk mengungkapkan rasa cinta antar sesama manusia dan hanya beberapa diantaranya untuk mengungkapkan rasa cinta kepada Allah,swt.
Perasaan jatuh cinta memang sukar dijelaskan dan ditebak, bahkan nalar pun bisa terjebak pada perasaan mabuk kepayang yang membuat rasa melayang. Itulah dahsyatnya cinta. (Abu Aufa, 2004 : 6)
Di era modern ini, sering kita temui perilaku manusia yang menyimpang dari syariat dan fitrahnya, seperti pacaran yang jauh dari hakikat cinta itu sendiri. Manusia yang demikian, hanya memperturutkan hawa nafsunya, manusia yang seperti itu tiada bedanya dengan binatang , dan bahkan lebih sesat dari binatang. Seperti firman Sang Maha Cinta Agung QS. Al-furqaan [25]: 43-44 .
Menggapa virus cinta dapat menggurita dalam diri manusia? Itu terjadi karena manusia lebih memperturutkan hawa nafsunya dan berperilaku seperti binatang.
Adapun proses “virus cinta” itu menggurita, maka dapat dilihat dari proses jatuh cinta itu, antara lain:
1.       Pandangan pertama awal aku berjumpa :D  cieee...cieee... :3
Pada umumnya, sasaran utamanya adalah keindahan wajah/fisik
2.       Persahabatan, pengenalan pribadi
3.       Prestasi, tingkat kecerdasan,bakat atau kepopuleran
4.       Peran pihak ketiga, orangtua atau sahabat
5.       Peran media, telepon, Hp, dan internet
6.       Kesadaran untuk berjuang bersama (satu organisasi atau satu gerakan perjuangan)
7.       Faktor tak terduga (kasus “kecelakaan” atau karena zina)

Virus cinta dapat memberikan dampak negatif bagi pecinta itu sendiri. Disinilah peran Sang Mujahid Cinta.untuk memberikan penjelasan kepada para pecinta umumnya dan remaja khususnya bahwa kesalahan dalam memahami cinta akan membuat manusia masuk kedalam lembah nista. Kecendrungan manusia pada cinta yang cenderung menuju pada syahwat bagi pecinta dan para remaja.

Adapun bahaya virus cinta tersebut adalah :
1.       Lemahnya kecintaannya kepada penciptanya dan dzat yang menjadikannya sehingga ia berada di atas bumi ini. Cintanya kepada sesama makhluk lemah dan justru mencintai ketidakmampuan memberikan manfaat dan mencegah mudharat. Sang maha cinta agung menjelaskan dalam firman-Nya:

dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai allah,adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada allah....’ (Qs. Al-baqarah [2] : 165).

2.       Mengutamakan apa yang disukai oleh orang yang dicintainya daripada yang disukai oleh allah. Dimana ia lebih memilih kekasihnya daripada Allah SWT , na’uzubillahiminzalik
3.       Meniru secara membabi buta dan menghilangkan kepribadiannya. Contohnya: sebagian orang yang mengenakan pakaian-pakain norak dan mengenakan pakaian yang memperlihatkan sebagian aurat.
4.       Munculnya beberapa gejala penyimpangan akibat terlalu sering memikirkan sang kekasih, melihat, berduaan, dan berjalan beriringanyang menjadikan orang lain memperbincangkan cara perilaku yang tidak pantas itu.
Sang mujahid cinta harus mempunyai “jurus” dalam melakukan jihad di lorong-lorong yang sedang menggurita, yakni “virus cinta”. Karena, tanpa “jurus jitu” , tindakan jihad akan berkurang dan sang mujahid cinta pun bisa terbawa oleh “Virus Cinta” yang sedang menggurita itu. Jadi, sang mujahid cinta harus konsisten dan berkomitmen untuk membasmi hal tersebut, sehingga tidak menjadi penyakit yang kronis yang menyebar pada masyarakat luas.

Referensi buku : Mujahid Cinta (irwanto al-krienciehie)

0 komentar:

Posting Komentar